10 Mainan Edukasi Terbaik untuk Anak 4, 5, 6 Tahun
Tugas anak-anak adalah bermain. Tetapi, bukankah lebih bagus kalau anak bisa bermain sekaligus belajar? Di sinilah manfaatnya mainan edukatif. Selain menyenangkan, anak juga mendapatkan pengetahuan atau keterampilan baru yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Ada banyak sekali merek mainan edukasi di pasaran. Mulai dari Melissa & Doug, Learning Resources, sampai yang populer seperti LEGO. Agar tidak bingung, artikel ini mengupas cara memilihnya. Supaya makin mudah, kami juga merangkup sepuluh mainan edukasi terbaik khusus anak usia 4, 5, 6 tahun versi PickyBest. Ikuti pembahasannya, yuk!
Daftar Isi
Cara Memilih Mainan Edukasi untuk Anak 4, 5, 6 Tahun
Saat memilih mainan edukasi, Anda perlu memperhatikan aspek-aspek seperti pelibatan aktivitas fisik, pengasahan kemampuan berbahasa, korelasinya dengan fase usia sebelumnya, basis mainannya, perkembangan jiwa seninya, shareability-nya, dan apakah mainan edukasi tersebut merangsang keaktifan anak.
Pilih yang Banyak Melibatkan Aktivitas Fisik
Berkat stamina yang banyak, anak usia 4 sampai 6 tahun suka bergerak dan merasa gelisah kalau disuruh diam. Solusinya, salurkan energi yang tak terbatas itu ke permainan yang melibatkan aktivitas fisik. Bukan hanya yang mencakup keterampilan motorik kasar seperti main bola, melainkan juga aktivitas ringan yang menggunakan motorik halus.
Idealnya, anak diajak melakukan aktivitas fisik selama total tiga jam setiap hari. Jika konsisten, terdapat banyak manfaat bagi si kecil. Mulai dari memperkuat tulang, otot, dan organ dalam, hingga kesehatan mentalnya. Beberapa anak mungkin merasa malu menggerakkan tubuh, di sinilah dorongan dan partisipasi orang tua menjadi penting.
Mainan edukasi yang melibatkan aktivitas fisik tak terhitung jumlahnya. Yang basisnya motorik kasar biasanya lebih cocok dimainkan di luar ruangan, misalnya bola sepak dan perosotan mini. Sedangkan mainan motorik halus yang bisa dimainkan di dalam rumah misalnya drawing set, writing set, bongkar pasang, dan sejenisnya.
Utamakan yang Mengasah Kemampuan Berbahasa
Pada usia 4 sampai 6 tahun, anak mulai menunjukkan minat tinggi terhadap bahasa. Mereka telah mampu mengekspresikan perasaan melalui kalimat, bahkan bercerita. Beberapa mulai senang membaca buku cerita anak, sedangkan beberapa yang lain lebih menyukai saat dibacakan orang tua. Bagaimana pun cirinya, minat mereka dalam mengasah kemampuan berbahasa harus difasilitasi.
Selain menyodorkan buku regular, Anda juga dapat memberi mainan edukasi yang merangsang kemampuan bahasa si kecil. Misalnya buku cerita interaktif yang dilengkapi gambar dan suara untuk mengajak anak lebih terlibat dalam narasi cerita. Ada juga mainan edukasi yang lebih sederhana seperti puzzle kata untuk mengasah kemampuan mengeja.
Eksplorasi Lebih Jauh Tipe Permainan dari Fase Usia Sebelumnya
Permainan yang balita mainkan pada usia 4 tahun ke bawah juga dapat diteruskan pada usia 4 sampai 6 tahun. Hal ini dipengaruhi perkembangan kognitif anak yang membuat pemahamannya meluas. Kompleksitas permainan yang sudah biasa mereka mainkan dapat ditingkatkan untuk membuatnya makin seru. Misalnya pada puzzle, belikan set baru yang jumlah potongannya lebih banyak.
Pada permainan pura-pura seperti role play, permainan peran bisa dieksplorasi lebih jauh. Contohnya saat memerankan polisi, jika sebelumnya hanya sebatas kejar-kejaran dengan penjahat, kali ini dapat diperdalam dengan mengajari anak konsep baik dan buruk. Di usia 5 tahunan, anak biasanya telah mampu mencerna ide abstrak macam ini. Tetapi jika belum pun, tidak masalah.
Di sisi lain, meski mampu memahami konsep abstrak, anak-anak usia segini masih irasional. Mereka bisa membedakan baik dan buruk, lantas berusaha menjadi anak baik agar ketika Natal tiba diganjar mainan baru oleh Sinterklas, misalnya. Di sinilah orang tua harus bersikap fleksibel dan reseptif, bukan menyalahi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka mainan edukasi anak Anda yang lama pun tidak perlu dibuang. Jika anak sudah tidak memainkannya karena bosan, Anda bisa mengajak mengunjunginya lagi dengan menerangkan konsep-konsep baru yang membuat skenario permainan jadi lebih segar.
Pertimbangkan juga Mainan yang Berbasis STEM
STEM merupakan metode pembelajaran yang mengintegrasi science, technology, engineering, dan mathematics, sesuai singkatannya. Pembelajaran ini berorientasi pada keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja, seperti pemecahan masalah, kreativitas, pemikiran kritis, kerja tim, prakarsa, komunikasi, dan literasi digital.
Lantas apa hubungannya dengan mainan edukasi anak? Modern ini, banyak mainan edukatif yang memakai pendekatan STEM. Mainan dirancang untuk memperkenalkan anak dengan sains dan matematika, serta memahami engineering-nya saat diterapkan dalam sebuah bentuk teknologi. Misalnya mainan yang berbentuk pesawat sederhana seperti jungkat-jungkit, katrol, dan sejenisnya.
Anak diajak untuk melakukan eksperimen dan demonstrasi demi memahami cara kerja di balik mainan tersebut. Praktiknya bakal makin seru karena dapat melibatkan orang tua sebagai pendamping untuk membantu anak mengonstruksi logika. Meski terkesan sederhana, membiasakan anak berpikir secara logis sangatlah bermanfaat untuk perkembangannya hingga dewasa.
Mainan edukasi seperti ini biasanya mencantumkan istilah STEM di namanya. Meski begitu, yang tidak dijual sebagai mainan STEM bisa juga merupakan mainan STEM, asal prinsipnya sama seperti yang telah dijelaskan. Lego, misalnya, merupakan mainan STEM berbasis engineering yang sarat dengan pemikiran kritis dan problem solving.
Ajak Anak untuk Mengekspresikan Diri Lewat Mainan Kesenian
Kesenian adalah salah satu media ekspresi anak. Selain untuk menemukan talenta seni, kesenian juga merupakan kegiatan yang menyenangkan. Jadi, tak ada alasan untuk tidak membebaskan anak mengekspresikan diri lewat kesenian yang dia suka.
Mengembangkan Kreativitas Visual dengan Menggambar
Anak-anak umumnya suka menggambar sesuka hati mengikuti kreativitas. Manfaatnya pun banyak, mulai dari pemecahan masalah, mengasah motorik halus, menumbuhkan kepekaan terhadap warna, menambah kepercayaan diri setelah melihat hasil gambarnya, dan banyak lagi.
Sayangnya, banyak orang tua yang membatasi kreativitas visual anak karena khawatir alat lukis yang diberikan bakal dipakai untuk mencorat-coret dinding rumah. Masalahnya, cukup sulit untuk membuat anak mengerti bahwa dirinya tidak boleh menggambar di dinding. Alhasil, orang tua jadi memarahi anaknya, dan ketertarikan menggambar si kecil pun—baik di dinding maupun di kertas—jadi menghilang.
Orang tua perlu memahami bahwa keinginan menggambar di dinding dan perabotan rumah adalah hal yang natural bagi anak-anak. Motorik yang belum berkembang penuh membuatnya merasa lebih nyaman menggambar di permukaan besar daripada kertas. Selain itu, mereka juga senang menandai kehadirannya di rumah. Tendensi bahkan berlanjut pada remaja yang suka membuat grafiti di lingkungan sekitar.
Karena natural, maka jangan memarahi anak ketika melakukannya. Lebih baik cari solusi yang efektif. Misalnya dengan memberikan mainan sebagai medium gambar. Ada banyak mainan berbentuk set kanvas yang lengkap dengan easel atau stand-nya. Ketika menggambar di sini, anak akan merasa seperti pelukis sungguhan.
Ada juga yang memiliki permukaan seperti papan tulis. Gambar pun dapat dihapus lagi ketika sesi menggambar sudah selesai. Jika ingin yang portabel, bisa pilih magnetic drawing pad yang ukurannya kecil. Yang sederhana seperti coloring book dapat menjadi alternatif untuk anak yang lebih senang mewarnai daripada menggambar dari nol.
Makin Terampil dengan Mainan Kerajinan Tangan dan Bongkar Pasang
Membuat kerajinan tangan adalah aktivitas yang sangat disukai anak. Tidak hanya menyenangkan, kegiatan ini juga menghasilkan barang yang bisa anak pamerkan ke orang tua dan teman-temannya. Selain itu, manfaatnya pun sangat baik untuk membuat tangan makin terampil. Dalam bentuk mainan, contohnya seperti boneka Barbie yang bisa dikostumisasi pakaian dan penampilannya.
Karena sama-sama melibatkan pengoperasian motorik halus, manfaat yang serupa juga didapat dari mainan eduksasi bongkar pasang seperti lego. Bila anak mengalami kesulitan mengekspresikan kreativitasnya, belikanlah set lego yang memiliki tema tertentu untuk memberinya inspirasi. Misalnya set lego dari film atau kartun kesukaannya, dan seterusnya.
Merangsang Kecerdasan Musikal Lewat Mainan Alat Musik
Tahukan Anda bahwa komposisi pertama Mozart ia ciptakan ketika berumur lima tahun? Di musik klasik, menciptakan child prodigy memang praktik yang cukup umum. Hal ini dapat memberi Anda gambaran tentang besarnya potensi yang dimiliki seorang anak. Musikalitas dapat digali sedini mungkin dengan mengikutkan anak ke les musik untuk belajar alat musik berserta teorinya.
Meski demikian, jika merasa usia 4 sampai 6 tahun masih terlalu dini buat anak belajar alat musik sungguhan, Anda bisa mulai melatihnya sendiri dengan alat musik mainan. Pilihlah yang sederhana seperti xilofon atau set drum mini. Mainan edukasi seperti ini baik untuk mengenalkan anak pada konsep dasar irama dan nada, serta membiasakan telinganya mendengar nada.
Ajari Anak untuk Berbagi dengan Mainan yang Bisa Dimainkan Bersama Teman
Anak usia 4 sampai 6 tahun biasanya sudah mulai senang bergaul dengan anak seusianya, baik itu di lingkungan sekitar rumah atau taman kanak-kanak. Pada tahap ini, orang tua mesti mengajari anak untuk mau berbagi atau meminjamkan mainan edukasi dengan teman.
Masalahnya, anak seringkali rewel kalau berkaitan dengan barang-barang yang menjadi miliknya. Orang tua perlu mengedukasi bahwa meminjamkan mainan tidak sama dengan memberikannya. Begitu sudah selesai, mainan akan dikembalikan, jadi ia tidak perlu takut berpisah dengan mainan edukasi kesayangannya.
Kalau anak Anda termasuk yang rewel, Anda bisa mulai dengan memberikan jenis mainan yang hanya bisa dimainkan bersama teman, misalnya permainan kartu seperti UNO atau game board semacam ular tangga. Sedangkan untuk mengajari anak meminjamkan mainan, Anda bisa membantunya dengan menyalakan timer yang mengatur giliran main dirinya dan temannya yang lain.
Sebaiknya Hindari Mainan yang Tidak Merangsang Keterlibatan Anak
Terdapat model mainan edukasi yang membuat anak menjadi pasif, contohnya mainan elektronik yang hanya memutar video atau audio. Mainan seperti ini minim manfaat karena tidak merangsang keterlibatan anak, baik secara fisik maupun imajinatif. Anak hanya perlu duduk dan menyimak tanpa melakukan apa pun.
Mainan pasif seperti ini lebih cocok buat bayi yang pergerakannya masih terbatas. Anak 4 sampai 6 tahun harus banyak bergerak dan berimajinasi agar pikirannya tajam dan berat badannya tidak menumpuk. Alasan yang sama juga menjadikan gawai elektronik dan video gim tidak rekomendasikan. Setidaknya, pemakaiannya harus dibatasi paling lama dua jam sehari.
Jika memungkinkan, sebaiknya juga minimalisir pemberian mainan elektronik. Menurut penelitian di Universitas Kansas, mainan elektronik dapat mengurangi kemampuan fokus dan rentang perhatian anak. Karena itu, lebih baik pilih mainan edukasi nonelektronik sederhana yang merangsang keterlibatan anak. Selain lebih bermanfaat, harganya pun relatif lebih murah.
10 Rekomendasi Mainan Edukasi Terbaik untuk Anak 4, 5, 6 Tahun
Setelah memahami cara memilihnya, sekarang saatnya Anda memilih mainan edukasi berdasarkan rekomendasi kami. Pilihlah yang budget-nya sesuai dan sekiranya bakal disukai oleh anak Anda, ya!
1. Melissa & Doug See & Spell Learning Toy

Sumber: Melissaanddoug.com
Belajar mengeja dengan puzzle huruf
Anak Anda mungkin sudah lancar bicara, tetapi bisakah ia mengeja tiap kata yang ia sebutkan? Mari latih kemampuan mengejanya dengan puzzle kata ini. Tersedia delapan papan kata yang menunjukkan objek sehari-hari.
Terdapat juga lebih dari lima puluh potongan alfabet berwarna yang bisa digunakan untuk permainan lain. Selain untuk latihan mengeja dan mengenali alfabet, mainan edukasi ini juga bagus buat melatih motorik halus.
Manfaat | Berlatih membaca dan mengeja, serta meningkatkan motorik halus |
Kisaran harga | Rp339.900 |
2. Melissa & Doug Band-in-a-Box – Clap! Clang! Tap!

Sumber: Melissaanddoug.com
Mengembangkan sense of rhythm anak
Set mainan alat musik perkusi ini bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan ritmis. Terdiri dari tamborin, triangle, simbal, marakas, clacker, dan tone block. Anak bakal keasyikan memukul-mukul alat mengikuti irama lagu favoritnya.
Mainan edukasi ini tidak berisik sehingga tidak akan merusak pendengaran si kecil sekaligus mengganggu waktu istirahat orang dewasa. Di samping itu, bahan yang kuat menjadikannya tidak akan rusak walaupun dipukul anak kuat-kuat.
Manfaat | Memperkenalkan anak dengan konsep irama dan bunyi alat-alat musik perkusif |
Kisaran harga | Rp499.900 |
3. Learning Resources STEM Simple Machines Activity Set

Sumber: Learningresources.com
Set mainan STEM untuk mengajarkan cara kerja mesin sederhana
Mainan edukasi ini memperkenalkan anak dengan STEM sederhana. Terdiri dari mainan pesawat sederhana berupa jungkat-jungkit dan katrol, mesin sekrup Archimedes, kereta roda, dan empat buah tabung silinder.
Agar makin intuitif, set ini juga dilengkapi sepuluh kartu aktivitas yang menyajikan tantangan dan eksperimen untuk diselesaikan. Selain berguna untuk mengajarkan STEM, mainan dari Learning Resources ini juga melatih keterampilan motorik halus anak.
Manfaat | Memperkenalkan pembelajaran STEM sederhana |
Kisaran harga | Rp599.900 |
4. Learning Resources Sum Swamp Addition & Subtraction Game

Sumber: Learningresources.com
Main ular tangga sambil belajar matematika
Board game ini mengombinasikan permainan serupa ular tangga dengan operasi dasar matematika, yakni penjumlahan dan pengurangan. Menariknya lagi, mainan edukasi ini dapat melibatkan hingga 4 pemain
Tidak hanya bersama anggota, permainan ini juga bisa anak mainkan dengan teman-temannya. Pembelajaran hitung-hitungan menjadi makin efektif karena anak didorong secara kompetitif untuk memenangkan permainan.
Manfaat | Belajar operasi penjumlahan dan pengurangan dalam matematika |
Kisaran harga | Rp319.000 |
5. Educational Insights GeoSafari Jr. BugOpticals

Sumber: Educationalinsights.com
Dilengkapi berbagai jenis lensa untuk anak yang serba penasaran
Produk satu ini dibuat untuk anak yang punya rasa penasaran tinggi dengan lingkungan sekitar. Terdiri dari kaca pembesar, lensa warna, dan lensa serangga yang menunjukkan seperti apa penglihatan serangga.
Mainan edukasi dari Educational Insights ini asyik sekali buat dipakai berpetualang di halaman belakang rumah. Melihat anatomi serangga kecil lebih dekat lewat kaca pembesarnya, serta melihat seperti apa penampakan rumah sehari-hari saat dilihat melalui lensa warna dan lensa serangga.
Manfaat | Merangsang rasa penasaran anak sekaligus mempelajari jenis warna primer dan sekunder |
Kisaran harga | Rp199.000 |
6. Educational Insights Design & Drill Socket to Me

Sumber: Educationalinsights.com
Melatih motorik halus dengan latihan memasang baut
Untuk urusan melatih motorik halus, mainan satu ini bisa Anda percaya. Mainan ini melatihnya melalui kegiatan memasang baut. Meski terkesan sederhana, memasang baut sebenarnya memerlukan gerakan tangan yang detail. Tidak heran, motorik halus anak pun jadi lebih terlatih.
Tersedia berbagai proyek yang bisa anak konstruksi. Mulai dari perahu, robot, mobil balap, hingga roket. Setelah selesai, hasil proyek pun dapat anak mainkan untuk permainan pura-pura. Hebatnya lagi, mainan edukasi ini tidak membutuhkan baterai!
Manfaat | Melatih motorik halus dan mempertajam kreativitas |
Kisaran harga | Rp359.000 |
7. Grow’n Up FabStudio 3-in-1 Vanity Easel

Sumber: Grow-n-up.com
Meja rias yang bisa dipakai untuk menggambar
Makeup mungkin masih terlalu dini untuk anak 4 sampai 6 tahunan, namun bukan berarti meja rias Grow’n Up ini kehilangan fungsinya. Cermin di meja rias ini bisa dibalik dan dipakai untuk menggambar dengan permukaannya yang seperti papan tulis!
Layaknya meja rias sungguhan, juga terdapat berbagai rak pada meja ini. Anak bisa belajar mengatur barang-barangnya dengan rapih. Selain itu, set ini sudah dilengkapi bangku, 36 buah huruf magnetik, delapan belas stiker, hair dryer dan sisir mainan, spidol, dan penghapus.
Manfaat | Belajar dandan, menggambar, dan mengatur benda-benda di meja |
Kisaran harga | Rp1.499.000 |
8. Vtech Peppa Pig Learning Watch

Sumber: Vtechkids.com
Memahami konsep waktu dengan jam tangan tema Peppa Pig
Apakah anak Anda sudah memahami konsep waktu? Jam tangan lucu bertema karakter Peppa Pig ini dapat memudahkan anak memahaminya. Tidak hanya menunjukkan jam, mainan edukasi ini juga punya fungsi alarm, timer, dan stopwatch.
Jam ini dapat mengeluarkan suara Peppa Pig saat dibuka-tutup. Terdapat pula gim edukasi yang mengajari anak berhitung, membandingkan, mengurutkan, dan mencocokkan berbagai macam objek sehari-hari.
Manfaat | Mempelajari waktu dan membiasakan anak untuk mengatur jadwal |
Kisaran harga | Rp395.000 |
9. Babynoise Xylophone

Sumber: Babynoise.com
Melatih kepekaan nada dan irama sekaligus
Xilofon mainan ini bentuknya mini dan dilengkapi satu buah mallet (stik). Meski begitu, bahannya serupa xilofon betulan karena terbuat dari kayu Beech yang berkualitas tinggi. Sedangkan batangnya terbuat dari alumunium.
Karena merupakan perkusi yang memiliki nada, mainan xilofon tidak hanya melatih kepekaan terhadap irama, tetapi juga nada. Produk ini dapat menjadi pilihan alternatif menarik untuk menggali kecerdasan musikal anak.
Manfaat | Memainkan melodi, membangun kepekaan terhadap nada dan irama, melatih motorik halus dan koordinasi mata dan tangan |
Kisaran harga | Rp470.000 |
10. LEGO Frozen 2 Anna and Elsa’s Storybook Adventures

Sumber: Lego.com
Set LEGO dari animasi kesukaan anak-anak
Apakah si kecil pernah Anda ajak menonton Frozen II? Kalau pernah, mungkin dia tertarik pada karakter Elsa dan Anna. Belikanlah set LEGO satu ini untuk menyenangkan hatinya. Tidak hanya dua putri tersebut, set ini juga disertai figurin Olaf dan Kristoff.
Selain figurin, set ini terdiri dari model kastil Arendelle, termasuk interiornya. Pokoknya, kalau anak Anda suka animasi Frozen, ia tidak akan kecewa dengan mainan edukasi ini. Manfaatnya pun banyak, mulai dari pelatihan motorik halus sampai pengembangan kreativitas dan daya imajinatif lewat permainan pura-pura.
Manfaat | Mengembangkan kreativitas melalui permainan peran imajinatif serta melatih motorik halus |
Kisaran harga | Rp299.000 |
Tabel Perbandingan Mainan Edukasi untuk Anak 4, 5, 6 Tahun
Produk | Melissa & Doug See & Spell Learning Toy | Melissa & Doug Band-in-a-Box – Clap! Clang! Tap! | Learning Resources STEM Simple Machines Activity Set | Learning Resources Sum Swamp Addition & Subtraction Game | Educational Insights GeoSafari Jr. BugOpticals | Educational Insights Design & Drill Socket to Me | Grow’n Up FabStudio 3-in-1 Vanity Easel | Vtech Peppa Pig Learning Watch | Babynoise Xylophone | LEGO Frozen 2 Anna and Elsa’s Storybook Adventures |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
Manfaat | Berlatih membaca dan mengeja, serta meningkatkan motorik halus | Memperkenalkan anak dengan konsep irama dan bunyi alat-alat musik perkusif | Memperkenalkan pembelajaran STEM sederhana | Belajar operasi penjumlahan dan pengurangan dalam matematika | Merangsang rasa penasaran anak sekaligus mempelajari jenis warna primer dan sekunder | Melatih motorik halus dan mempertajam kreativitas | Belajar dandan, menggambar, dan mengatur benda-benda di meja | Mempelajari waktu dan membiasakan anak untuk mengatur jadwal | Memainkan melodi, membangun kepekaan terhadap nada dan irama, melatih motorik halus dan koordinasi mata dan tangan | Mengembangkan kreativitas melalui permainan peran imajinatif serta melatih motorik halus |
Kisaran harga | Rp339.900 | Rp499.900 | Rp499.900 | Rp319.000 | Rp199.000 | Rp359.000 | Rp1.499.000 | Rp1.499.000 | Rp1.499.000 | Rp299.000 |
Periksa ketersediaan | Cek di Shopee Cek di Lazada Cek di Blibli | Cek di Shopee Cek di Lazada Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Lazada Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Tokopedia | Cek di Shopee Cek di Lazada Cek di Blibli | Cek di Shopee Cek di Lazada Cek di Blibli | Cek di Shopee Cek di Blibli Cek di Tokopedia |
Yuk, cek rekomendasi mainan edukasi dari PickyBest lainnya!
Setiap tahap usia memerlukan jenis mainan edukasi yang sesuai. Pada tahap awal, yakni usia 2 – 3 tahun, anak memerlukan permainan yang banyak membantu pengembangan daya pikirnya.
Ada banyak sekali pilihan mainan untuk tahap usia 2 – 3 tahun. Anda bisa temukan lebih lengkap rekomendasi beserta panduan memilihnya pada artikel berikut.
Kesimpulan
Adakah mainan edukasi di atas yang cocok dengan anak Anda? Memilih mainan harus jeli terhadap aspek pelibatan aktivitas fisik, pengasahan kemampuan berbahasa, korelasinya dengan fase usia sebelumnya, basis mainannya, perkembangan jiwa seninya, shareability-nya, dan apakah mainan tersebut merangsang keaktifan anak.
Kalau masih bingung, kami sarankan pilih mainan edukasi yang harganya pas di budget Anda dan lihat bagaimana respon anak. Pasalnya, tidak ada jaminan anak bakal menyukai mainan yang sudah Anda beli mahal-mahal. Karena itu, lebih baik mulai dari yang murah terlebih dulu. Semoga Anda menemukan mainan edukatif yang disukai anak Anda!
- Seluruh materi pada konten ini dikurasi secara independen oleh PickyBest. Kami mungkin mendapatkan sedikit komisi dari setiap pembelian produk yang terjadi. Namun tenang, tidak ada penambahan biaya apa pun bagi Anda.