11 Rekomendasi Botol Susu Bayi Terbaik

Cara Memilih Botol Susu Bayi

Pada bagian ini, kami sudah menyiapkan informasi untuk Anda yang sedang bingung menentukan pilihan botol susu bayi terbaik. Jadi, cermati poin-poinnya dengan saksama, ya!

Pilih Botol Susu dari Bahan Dasar Kaca, Plastik, Tritan, atau Silikon?

Pada umumnya, botol susu bayi terbaik terbagi menjadi dua jenis dilihat dari material pembuatannya, yaitu kaca dan plastik. Anda bisa mengetahui perbedaan karakteristik keduanya di bawah ini.

Botol Kaca: Lebih Aman dari Zat Berbahaya serta Mudah Disterilkan

Material berbahan kaca tidak mengandung zat kimia seperti Bisphenol-A alias BPA maupun petroleum yang diketahui memiliki efek samping bagi kesehatan tubuh. Dengan memilih produk bebas BPA dan petroleum, Anda dapat merasa lebih aman untuk memberikannya pada buah hati.

Benefit lain botol kaca ada pada keawetannya. Botol kaca cenderung lebih awet karena mudah disterilkan serta tidak meleleh atau berubah bentuk. Selain itu, material ini lebih ramah lingkungan daripada bahan plastik.

Namun, Anda harus memberikan perhatian ekstra dalam menggunakan botol jenis ini karena bobot kaca yang lebih berat serta rawan pecah. Jika tidak berhati-hati, pecahan kaca dapat melukai Anda dan bayi Anda. Alasan ini juga yang membuat botol kaca kurang cocok dibawa bepergian.

Botol Plastik: Ringan dan Mudah Dibawa dengan Harga Affordable

Saat ini, beredar banyak di pasaran botol susu berbahan plastik berkualitas food grade untuk buah hati. Pastikan untuk memilih botol plastik bertanda BPA-free alias bebas BPA. Kelebihan botol jenis ini adalah tidak berisiko pecah serta lebih handy untuk dibawa bepergian. Selain itu, harganya lebih terjangkau.

Anda juga perlu mencermati simbol segitiga bernomor yang biasanya terletak di bagian bawah produk makan dan minum berbahan plastik. Botol yang aman ada di tiga nomor berikut.

• Nomor 2 dengan bahan pembuatan high-density polyethylene (HDPE)
• Nomor 4 terbuat dari low-density polyethylene (LDPE)
• Nomor 5 dari bahan polypropylene (PP).

Tritan: Bebas BPA, Antibau, Antinoda, dan Tahan Panas

Botol bayi dari bahan tritan merupakan pilihan terbaik untuk Anda yang mengutamakan keamanan dan kemudahan. Alasannya, tritan bebas kandungan BPA, antibau, dan antinoda. Tritan juga menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan produk bayi di Eropa dan Amerika Serikat.

Hampir sebagian besar botol susu dari bahan tritan telah lulus sertifikasi FDA. Menariknya lagi, tangan si kecil tidak akan cepat lelah saat memegang botol susu berkat bobotnya yang ringan. Namun, tritan tidak bisa disterilkan menggunakan microwave. Selain itu, di Indonesia juga masih cukup sulit menemukan botol susu dari bahan satu ini.

Pilih Botol Susu berdasarkan Bentuk Bodinya

Bentuk bodi botol susu berhubungan dengan kecocokan usia bayi. Secara garis besar, botol susu anak terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu standar, lekukan, dan lebar.

• Botol berbentuk standar memiliki karakteristik bodi yang tinggi lurus serta lebih mudah diisi dan dibersihkan. Cocok untuk bayi yang telah terbiasa mengisap susu dari botol. Bentuknya yang tidak neko-neko juga membuatnya lebih mudah digenggam tangan bayi.
• Botol berlekuk terdapat bentuk lekukan di bagian lehernya. Cocok untuk bayi baru lahir karena susu terkumpul di bagian bawah botol sehingga mencegah bayi menelan udara penyebab perut kembung. Botol ini sedikit sulit untuk diisi dan dibersihkan.
• Botol lebar didesain agar cocok dengan dot berbentuk lebar, pendek, serta menyerupai payudara. Cocok untuk bayi yang sedang peralihan dari ASI ke botol susu alias disapih.

Perhatikan Material, Bentuk Lubang, Desain Dot, dan Ukuran Dotnya

Untuk memberikan kenyamanan maksimal pada bayi, Anda juga perlu memerhatikan material, bentuk lubang, serta ukuran dot pada botol susu bayi terbaik. Selengkapnya kami rangkum di bawah ini.

Material Dot: Terbuat dari Lateks atau Silikon?

• Material lateks bersifat lembut dan lentur membuatnya lebih nyaman digunakan untuk menyusu sehingga ideal untuk bayi newborn. Namun, material ini lebih cepat aus serta beberapa bayi memiliki kemungkinan alergi pada lateks.
• Material silikon bersifat sedikit lebih keras dari lateks sehingga cocok untuk bayi berusia bulanan karena lebih tahan terhadap gesekan gigi dan gusi serta tidak cepat aus.

Sama seperti perabot bayi lain, dot botol susu harus diganti ketika sudah tidak cukup baik untuk digunakan. Anda harus segera menggantinya bila sudah aus dan menunjukkan tanda-tanda seperti dot menipis, warna berubah menjadi keruh, sobek, atau susu mengalir lebih deras dari seharusnya.

Bentuk Lubang Dot: Tentukan berdasarkan Tahap Perkembangan dan Kebutuhan Bayi

Secara umum, lubang dot bayi dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yakni bulat, lubang tiga, dan lubang silang.

• Dot lubang bulat lebih aman digunakan untuk bayi baru lahir karena aliran airnya sedikit dan lebih lambat, sehingga mencegah bayi tersedak. Jenis lubang dot ini merupakan yang paling populer digunakan dalam paket botol susu.
• Dot lubang tiga cocok digunakan untuk bayi berusia 3 bulan, ketika lubang bulat dirasa sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan minumnya.
• Dot lubang silang dapat membuat aliran susu mengalir lebih deras, cocok digunakan untuk bayi yang sudah terbiasa minum susu melalui botol.

Jenis lubang pada dot bayi telah didesain agar sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Anda sebaiknya meng-upgrade bentuk dot bayi secara berurutan mulai dari lubang bulat hingga lubang silang agar memberikan kenyamanan bayi ketika minum susu.

Desain Dot: Pilih yang Membuat Bayi Nyaman saat Menyusu

Selain memperhatikan jenis lubang dot, Anda juga bisa memeriksa desain dot itu sendiri. Ada tiga desain dot susu bayi di pasaran, yaitu dot cherry, dot dengan permukaan miring, dan dot datar dengan kedua sisi gepeng.

• Dot cherry (bentuk batang dot mirip buah ceri) dibuat tanpa mempertimbangkan efeknya terhadap tumbuh kembang gigi si kecil.
• Dot dengan permukaan miring yang pas untuk mulut bayi.
• Dot berbentuk datar yang gepeng di kedua sisinya yang memudahkan bayi dalam mengisap.

Utamakan desain dot botol susu pilihan Anda memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi si kecil dalam menyusu, misalnya lembut saat diisap, atau menyerupai puting payudara ibu.

Ukuran Dot: Pilih yang Tidak Menimbulkan Risiko Overweight

Terdapat beberapa ukuran dot susu untuk bayi, antara lain:

• Ukuran SS hingga S memiliki kapasitas 80 – 160 mL cocok untuk newborn hingga usia tiga bulan.
• Ukuran M berkapasitas 160 – 200 mL ditujukan untuk usia 3 – 6 bulan.
• Ukuran L memiliki kapasitas 200-220 mL untuk bayi 6 bulan ke atas.

Penting untuk mengetahui kecepatan bayi Anda untuk menghabiskan susunya. Waktu normal yang dapat dijadikan patokan adalah kurang lebih sepuluh menit. Apabila bayi Anda menghabiskan susunya lebih cepat, Anda sebaiknya menurunkan ukuran dot yang digunakan.

Sebaliknya, jika bayi dirasa lebih lambat menghabiskan susu, Anda dapat menaikkan ukuran dot susunya. Saat ini, beberapa brand telah menyediakan set botol susu lengkap dengan pilihan dot ukuran S hingga L sehingga Anda tidak perlu membeli tambahan dot dengan ukuran berbeda.

Cek Ketersediaan Fitur yang Menambah Kenyamanan bagi Bayi

Produsen botol susu bayi terbaik terus melakukan berbagai pengembangan untuk menghasilkan produk yang lebih aman dan nyaman bagi bayi dengan menambahkan sejumlah fitur berikut.

• Dot berbentuk nipple (puting payudara) untuk memberikan sensasi mengisap seperti saat menyusu dari ibu. Pastikan dot tidak mengalirkan susu jika bayi tidak mengisapnya agar pengalaman menyusunya lebih natural.
• Dot dengan peristaltic nipple memungkinkan lidah bayi untuk bergerak secara alami seperti ketika mengisap ASI dari puting payudara ibu sehingga memberikan kenyamanan maksimal untuk bayi Anda.

Utamakan Produk yang Proses Membersihkannya Mudah

Sterilisasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan guna membunuh kuman dan bakteri pada perabotan bayi. Sedikitnya ada 3 cara yang bisa Anda lakukan, yaitu menggunakan sterilizer, microwave, atau dengan cara direbus. Bacalah instruksi yang disediakan produsen tentang cara sterilisasi yang dianjurkan.

Sterilizer

Sterilizer mengandalkan energi listrik yang menghasilkan uap panas bersuhu 100 °C. Pertama, pastikan Anda mengisi air sejumlah yang direkomendasikan ke dalam sterilizer. Kemudian, letakkan botol susu secara terbalik disertai dot, ring penahan, serta tutup botol.

Jika sudah, tutup sterilizer dan jalankan hingga prosesnya selesai selama kurang lebih 15 menit. Anda tidak disarankan untuk membuka penutup sebelum siklus pendinginan selesai agar botol susu dapat kering dengan sempurna dan tetap steril.

Microwave

Sterilisasi juga dapat dilakukan menggunakan microwave. Caranya pun cukup sederhana. Isi botol susu dengan air hingga mencapai setengahnya. Persiapkan mangkuk tahan panas yang sudah diisi air untuk menempatkan dot dan ring. Masukkan botol dan mangkuk tersebut ke dalam microwave dengan set temperatur 100 °C selama 1,5 menit.

Steamer

Alternatif lainnya, Anda bisa melakukan sterilisasi uap yang khusus dipakai pada microwave. Alat ini biasa disebut steamer. Namun, Anda tidak dapat memasukkan benda logam ke dalamnya. Waktu sterilisasi yang diperlukan kurang lebih 3 – 8 menit ditambah waktu pendinginan.

Selain menggunakan steamer, Anda juga bisa merebus perabot bayi sebelum digunakan. Persiapkan botol susu bersih yang hendak disterilkan, kemudian rebus air hingga mendidih dan masukkan set botolnya.