10 Rekomendasi Jam Tangan Pendaki Gunung Terbaik
Mendaki gunung memang asyik. Tapi, apakah Anda sudah mengambil langkah ekstra untuk menjamin keamanan diri Anda? Jam tangan pendaki gunung adalah perangkat sederhana yang memiliki fungsi ini. Fitur navigasinya sangat bermanfaat agar Anda selalu tahu di mana posisi Anda. Sejumlah fiturnya yang lain juga membuatnya makin fungsional.
Jam tangan pendaki gunung banyak diproduksi oleh produsen smartwatch dan activity tracker, seperti Garmin, Suunto, dan Polar. Agar tidak bingung, di artikel ini kami jelaskan cara memilihnya. Lebih jauh, kami telah merangkum sepuluh produk terbaik yang bisa Anda temukan di pasaran. Selamat membaca!
Daftar Isi
Cara Memilih Jam Tangan Pendaki Gunung
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam memilih jam tangan pendaki gunung. Di antaranya fitur navigasi (GPS, altimeter, barometer, dan kompas), daya tahan baterai, ketahanan air, serta fitur-fitur tambahan. Di bagian ini, segala hal tersebut akan coba kami bahas menyeluruh.
Periksa Akurasi Sistem Navigasi Satelitnya
Fungsi utama jam tangan pendaki adalah membantu navigasi. Salah satu metode navigasi terbaik adalah yang berbasis satelit. Sistem navigasi satelit—istilahnya GNSS (Global Navigation Satellite System)—ini ada banyak jenisnya.
Sistem satelit yang paling terkenal dan pasti terdapat pada semua jam tangan pendaki gunung adalah GPS, yang merupakan sistem dari Amerika Serikat. Selain GPS, ada juga GLONASS milik Rusia, Galileo milik Uni Eropa, BeiDou miliki Cina, QZSS milik Jepang, dan IRNSS/NavIC milik India.
Semakin banyak sistem navigasi satelit pada sebuah jam tangan, maka makin banyak satelit yang terhubung dalam satu waktu. Masing-masing sistem di atas memiliki jumlah satelit terbatas yang mengorbit di atas langit. Dampaknya, akurasi koneksinya tidak merata. Bagus di sebagian area, jelek di sebagian area yang lain.
Akurasi GPS misalnya, tak tertandingi di daerah pemukiman, namun kalah akurat dari GLONASS pada dataran tinggi. Itu sebabnya, dengan sistem navigasi satelit lebih banyak, tiap sistem saling menutup kelemahan sistem yang lain. Menghasilkan cakupan seluas dan seakurat mungkin.
Dalam konteks pendakian, sistem navigasi berguna untuk live tracking posisi Anda. Berfungsi juga untuk membantu orienteering sebagai pelengkap peta dan kompas. Juga meminimalisir kemungkinan tersesat bila tak sengaja keluar jalur pendakian, terutama untuk pendaki pemula yang belum terlalu mahir orienteering.
Di samping itu, sistem ini juga dapat merekam keseluruhan data posisional sepanjang pendakian. Mulai dari total jarak dan durasi tempuh, hingga ketinggiannya—walau memang soal ketinggian, sensor altimeter lebih bisa diandalkan. Data yang didapat akan sangat berguna untuk mengevaluasi pendakian, terutama kalau Anda menggeluti mountaineering.
Perlu diingat bahwa dalam kondisi terbaiknya, navigasi satelit memiliki akurasi sekitar 3 sampai 15 meter. Akurasi ini akan sangat dipengaruhi topografi di sepanjang jalur pendakian. Jika banyak pohon lebat misalnya, akurasi akan berkurang. Jadi, selalu perhitungkan margin of error ini supaya tidak dibuat bingung ketika pantauan GPS terasa tak akurat.
Sebagian jam tangan pendaki gunung ada yang tidak dilengkapi GPS atau sistem navigasi satelit apa pun. Hanya memuat sensor altimeter, barometer, dan kompas. Jam tangan seperti ini juga bisa menjadi pilihan, terutama karena daya tahan baterai yang superior. Sebab, menyalakan GPS terus menerus memang cepat menghabiskan baterai. Jadi, periksa lagi apakah Anda benar-benar membutuhkan GPS atau tidak.
Supaya Lebih Akurat Melacak Ketinggian Anda, Pastikan Ada Sensor Altimeter
Ketika mendaki gunung, jalan yang kita lalui menanjak. Karena itu, Anda juga membutuhkan altimeter alias barometrik altimeter. Sensor ini menetapkan posisi Anda dengan membaca tekanan udara. Prinsipnya, semakin tinggi posisi di atas gunung, semakin tipis tekanan udaranya.
Pembacaan ini lalu dibandingkan dengan tekanan udara referensi hasil kalibrasi sebelumnya. Lantas didapatlah perkiraan posisi ketinggian Anda dengan margin of error sekitar 15 meter. Selain live tracking lebih presisi, berkat altimeter, data jarak tempuh pendakian pun jadi lebih akurat.
Perlu diketahui bahwa pembacaan elevasi sebenarnya juga bisa dilakukan oleh GPS. Namun, margin of error-nya yang mencapai 100 meter lebih membuatnya kalah akurat. Jadi, pastikan jam tangan pendaki gunung pilihan Anda memiliki altimeter.
Untuk Membantu Memprediksi Pergerakan Cuaca, Pilih yang Memiliki Barometer
Cara kerja barometer mirip dengan altimeter, yakni mendeteksi perubahan tekanan udara. Bedanya, jika pembacaan altimeter digunakan untuk menentukan elevasi posisional, data barometer dipakai untuk membantu prediksi pergerakan cuaca.
Barometer dapat mendeteksi ketika tekanan udara naik dan turun. Dari data itu, Anda dapat memperkirakan bagaimana pergerakan cuaca. Saat tekanan udara turun misalnya, dapat dibaca sebagai tanda datangnya hujan. Karena alasan ini, beberapa jam tangan juga dilengkapi alarm peringatan badai yang akan aktif bila barometernya membaca perubahan tekanan udara yang signifikan.
Peringatan dini terhadap perubahan hujan/badai sangat penting dalam pendakian. Pasalnya, mencari tempat berteduh yang aman perlu waktu. Tidak bisa sembarangan. Mendirikan tenda pun tidak bisa dilakukan begitu saja. Anda perlu menemukan lokasi yang cocok terlebih dulu.
Kalau badai keburu tiba sebelum sempat melakukan persiapan apa pun, setidak-tidaknya perbekalan bisa basah kuyup. Itu belum membicarakan potensi bahaya lain yang mengintai. Misalnya tersambar petir karena belum juga menemukan tempat berteduh yang aman.
Dengan bantuan barometer, Anda dapat bereaksi lebih awal dan mengambil langkah yang tepat. Entah itu membangun kemah di tempat yang aman, mencari tempat berteduh lain, atau bahkan membatalkan pendakian. Jadi, pastikan fitur ini terdapat pada jam tangan pilihan Anda. Kecuali bila Anda memiliki alat/metode observasi cuaca lain yang juga bisa diandalkan.
Perhatikan Daya Tahan Baterainya, Kalau Perlu Pilih yang Bertenaga Surya
Fitur navigasi dan sensor yang lengkap jadi percuma kalau jam tangan mati kehabisan baterai di tengah pendakian. Karena itu, pastikan memilih jam dengan daya tahan baterai yang panjang.
Faktor pertama yang memengaruhi daya tahan baterai adalah jenis baterainya itu sendiri. Ada yang memakai baterai kancing, ada pula yang pakai Li-ion. Jam yang memakai baterai kancing biasanya tidak dilengkapi fitur GPS dan program pintar lainnya. Hanya terbatas pada sensor altimeter, barometer, dan kompas. Dampaknya, daya tahan jam ini bisa sampai berbulan-bulan, bahkan tahunan.
Sementara itu, baterai Li-ion memiliki daya tahan yang jauh lebih singkat, namun dapat menunjang fitur GPS dan program pintar lainnya. Selain itu, dayanya juga bisa diisi ulang. Berbeda dengan baterai kancing yang tiap kali habis mesti diganti. Karena kemungkinan besar di gunung akan susah cari sumber listrik, baterai kancing bisa dibilang lebih unggul karena Anda cukup siapkan baterai cadangan saja.
Kendati begitu, daya tahan jam berbaterai Li-ion dapat diperpanjang dengan tidak menyalakan GPS-nya terus menerus. Sehingga akhirnya, tergantung Anda ingin memprioritaskan sisi yang mana. Fitur lengkap dengan daya tahan baterai lebih pendek, atau baterai super awet dengan kompensasi absennya sistem navigasi satelit?
Di luar kedua jenis baterai tadi, ada pula jam tangan yang bertenaga surya. Teknologi ini biasanya hanya diimplementasikan sebagai pendamping baterai Li-ion. Sebab, teknologi ini hanya dapat memproduksi energi untuk pemakaian beberapa jam saja. Namun, terlepas daya tahannya yang pendek, tenaga surya memastikan jam Anda dapat beroperasi terus menerus asalkan rutin di jemur di bawah terik matahari.
Pastikan Hanya Pilih Jam yang Tahan Air
Anda akan mendaki selama berjam-jam. Tidak ada jaminan Anda takkan kehujanan sepanjang prosesnya. Supaya jam tidak rusak begitu saja karena guyuran hujan, pastikan hanya memilih jam tangan yang tahan air. Untungnya, semua jam tangan pendaki gunung berkualitas pasti telah tahan air. Hanya kedalamannya saja yang bervariasi.
Kebanyakan produk memiliki rating tahan air sampai kedalaman 100 meter (10 ATM). Rating ini sudah lebih dari cukup untuk hujan-hujanan. Atau bahkan berenang hingga kedalaman 100 meter. Jam yang lebih bagus ada yang sampai 200 meter. Yang mana saja tidak masalah. Selama memang tahan air, jam tangan Anda mestinya takkan mengalami kerusakan jika hanya terkena hujan.
Daripada Estetika, Prioritaskan Kekuatan dan Kenyamanan Desainnya
Di atas gunung, penampilan adalah hal terakhir yang perlu Anda khawatirkan. Begitupun dalam memilih jam tangan buat mendaki gunung. Daripada estetika, prioritaskan dulu kekuatan serta kenyamanan desainnya.
Perihal kekuatan, faktor yang paling berpengaruh adalah material bahan. Produk berkualitas biasanya terbuat mulai dari yang biasa hingga paling kokoh, yakni aluminium, titanium, dan mineral glass. Yang manapun dari ketiga bahan ini tidak masalah. Namun, kalau menginginkan jam tangan paling tahan banting dan antilecet, maka tak ada salahnya keluar lebih banyak uang untuk yang berbahan mineral glass.
Sementara itu, soal kenyamanan ada banyak faktor yang bermain. Pertama-tama, besar dan berat jamnya itu sendiri. Hal ini subjektif tergantung pada preferensi masing-masing orang. Kalau Anda pengguna jam tangan analog, Anda dapat menjadikan jam ukuran dan berat jam tangan yang sudah biasa Anda pakai sebagai patokan awal.
Selain itu, pastikan strap jam tangan hiking Anda terasa lembut dan nyaman di kulit, sekalipun tangan Anda sedang berkeringat. Strap berbahan silikon adalah yang paling sering direkomendasikan. Jangan lupa lupa untuk memastikan terdapat cukup lubang di permukaannya supaya kulit Anda tetap bisa bernapas.
Kemudian, pertimbangkanlah keleluasaan Anda dalam melihat layar jam. Kalau mau yang paling leluasa, maka ukuran jamnya akan lebih besar dan berat. Carilah titik keseimbangan yang pas antara keleluasaan pandangan dan ukuran jam yang masih bisa Anda toleransi. Cek juga apakah layarnya dapat terlihat dengan jelas di bawah cahaya terik.
Terakhir, pastikan memilih jam tangan yang tombolnya besar untuk memudahkan pengoperasian. Layar touchscreen sebaiknya dihindari saja karena akan susah dioperasikan jika tangan Anda basah/kotor, atau sedang pakai sarung tangan. Dengan tombol yang ukurannya besar, pengoperasian juga jadi lebih sederhana dan instan.
Hindari Jam Tangan yang Tidak Ada Kompasnya
Kompas adalah fitur yang sangat esensial. Alat ini membantu Anda mengorientasikan posisi Anda di dalam peta. Kehadirannya jadi makin krusial di situasi terburuk kalau-kalau Anda tersesat. Pokoknya, jangan sekali-kali mendaki tanpa kompas.
Untungnya, semua jam tangan pendaki dari merek berkualitas telah dibekali kompas. Namun, di pasaran terdapat banyak jam tangan pendaki gunung berharga murah yang tidak ada kompasnya. Produk seperti ini lebih baik Anda hindari, kecuali bila Anda sudah punya alat lain yang menunjukkan arah mata angin seperti kompas digital.
Periksa Fitur-fitur Tambahan agar Makin Fungsional
Biar makin fungsional, ada sederet fitur tambahan yang barangkali menarik buat Anda. Perlu diingat, di luar fitur-fitur esensial yang kami bahas di poin sebelumnya, jam tangan yang eksklusif untuk mendaki gunung sebenarnya tidak butuh fitur macam-macam.
Sebab, fitur-fitur tambahan ini kemungkinan besar takkan terpakai karena memang tak perlu dan hanya akan menghabiskan baterai. Berikut beberapa di antaranya:
- Heart rate monitor untuk mencatat detak jantung selama mendaki.
- Termometer untuk mengukur suhu udara sekitar. Supaya pengukuran termometer lebih akurat, Anda perlu melepaskan jamnya dari pergelangan tangan karena panas tubuh yang terpancar dari kontak dengan tangan akan mengacaukan pengukuran.
- Fitness tracker untuk mengukur berbagai parameter tubuh yang berhubungan dengan aktivitas fisik, seperti kadar oksigen dalam darah, jumlah kalori terbakar, dan seterusnya.
- Smart notifications untuk memunculkan notifikasi pesan atau panggilan yang masuk ke smartphone.
- Musik buat mendengarkan lagu. Biasanya dengan sambungan ke headphone bluetooth.
10 Rekomendasi Jam Tangan Pendaki Gunung Terbaik
Bila Anda sudah memahami gambaran umum tentang aspek-aspek apa saja yang mesti dipertimbangkan dalam memilih jam tangan pendaki gunung, berarti Anda telah siap untuk belanja. Di bagian ini, kami telah memilihkan sepuluh produk terbaik dengan harga yang bervariasi agar Anda lebih leluasa menyesuaikan dengan budget yang ada.
1. Garmin Instinct Solar

Sumber: Garmin.co.id
Daya tahan baterai seolah tak berujung berkat tenaga surya
Dengan Garmin Instinct Solar, Anda tak perlu khawatir lagi kehabisan baterai di tengah pendakian. Berkat panel suryanya, baterai produk ini seolah tak terbatas. Panel ini secara otomatis menyimpan energi tiap kali terpapar cahaya matahari.
Selama GPS tidak aktif terus menerus (mode smartwatch), energi ini sudah cukup untuk membuat jam terus menyala hingga berbulan-bulan. Selain itu, jam ini juga dibekali fitur yang cukup lengkap sehingga dapat digunakan untuk olahraga lain selain mendaki.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Fitur lengkap yang setara dengan smartwatch kelas menengah lainnya.
- Layar lebar dan dapat terlihat dengan jelas di bawah sinar matahari.
- Desain sederhana dengan pengoperasian menu yang intuitif.
- Live tracking GPS punya akurasi yang baik. Begitupun sensornya yang lain.
- Harga sangat kompetitif.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Meski kokoh dan antilecet, layarnya masih berisiko rusak. Normalnya, tinggal pasang screen protector dan masalah selesai. Yang jadi masalah, pemasangan screen protector pada layar akan mengurangi kemampuan pengisian daya dari panel surya. Sehingga tidak direkomendasikan pasang screen protector.
Berat | 52 gram |
Daya tahan baterai | 30 jam – tak terbatas (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Sistem navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas, akselerometer, HR monitor, sensor Pulse Ox |
Kisaran harga | Rp5.999.000 |
2. Garmin Fenix 6 Pro Solar

Sumber: Garmin.co.id
Dibekali fitur pendakian yang komprehensif
Fenix 6 Pro adalah smartwatch yang dirancang untuk kegiatan olahraga/luar ruangan apa saja, tak terkecuali mendaki gunung. Fiturnya menyeluruh dengan highlight pada program perencanaan pendakian ClimbPro yang bisa mengunduh jalur pendakian dan memberi gambaran terhadap kondisi jalur tersebut.
Highlight lainnya ada pada peta topografi yang memberi gambaran dua dimensi representatif terhadap medan pendakian. Ada pula widget aklimatisasi yang mengolah data ketinggian dan data sensor Pulse Ox untuk memberi informasi bagaimana tubuh kita beradaptasi pada ketinggian yang dicapai.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Bobot relatif enteng. Terasa mantap di tangan dengan ikatan strap berbahan silikon yang kokoh.
- Layar dapat terlihat jelas pada siang hari terik, maupun malam hari karena ada backlight.
- Semua aplikasi dapat dijalankan mandiri tanpa perlu dihubungkan ke smartphone.
- Daya tahan baterai panjang, meski bukan yang terpanjang untuk ukuran jam tangan bertenaga surya.
- Desain cukup keren dan tak terlalu bulky sehingga juga cocok dipakai sehari-hari.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Harganya mungkin terlalu mahal untuk sebagian orang.
Berat | Baja 85 gram/titanium 72 gram |
Daya tahan baterai | 21 jam – 48 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas, akselerometer, HR monitor, sensor Pulse Ox |
Kisaran harga | Rp11.499.000 |
3. Casio G-Shock GWG-1000-1A3

Sumber: Casio-intl.com
Konstruksi tangguh untuk pemakaian paling ekstrem
G-Shock merupakan lini jam tangan Casio yang dirancang untuk aktivitas berat. Tahan getaran, lumpur, serta air sampai kedalaman 200 meter. Untuk mendaki gunung, ketangguhan ini tentu bakal memberikan keleluasaan lebih buat Anda untuk berbuat sesukanya tanpa khawatir merusak jam tangan. Bahkan untuk bertahun-tahun pemakaian.
Dari segi fungsionalitas, produk ini dibekali segudang fitur berguna. Meski tak ada GPS, keberadaan kompas digital, altimeter, dan barometer mestinya lebih dari cukup untuk membantu Anda melakukan navigasi di atas gunung.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Desain keren dengan tombol besar yang mudah dijangkau.
- Pengoperasian fitur intuitif.
- Relatif ringan walau ukurannya agak bulky.
- Daya tahan baterai ekstra lama.
- Memiliki weather alarm yang memperingatkan Anda kalau terjadi penurunan tekanan udara signifikan dalam rentang waktu singkat, yang biasanya merupakan pertanda badai.
- Dilengkapi jam atom untuk memastikan keakuratan waktu.
2 Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Ukurannya yang besar dan bulky mungkin terasa kurang nyaman untuk orang yang pergelangan tangannya kecil.
- Harga relatif mahal untuk kebanyakan orang.
Berat | 119 gram |
Daya tahan baterai | 6 bulan – 25 bulan (tergantung mode) |
Rating air | 200 meter |
Navigasi dan sensor | Kompas, altimeter, barometer, termometer |
Kisaran harga | Rp12.779.000 |
4. Casio G-Shock GW-9400-1

Sumber: Casio-intl.com
Dibanderol murah namun telah mencakup seluruh fitur esensial
Satu lagi jam tangan Casio G-Shock yang kami rekomendasikan adalah GW-9400-1. Dibanding produk sebelumnya, yang ini dibanderol dengan harga jauh lebih terjangkau. Dari segi fitur, produk ini juga telah dilengkapi tiga sensor paling penting untuk mendaki: altimeter, barometer, dan kompas. Pengisian daya tenaga surya juga telah tersedia.
Perbedaan terbesarnya ada pada segi desain, di mana GW-9400-1 memiliki layar yang lebih kecil dengan bezel yang lebih lebar. Strap-nya juga memakai material resin yang tidak sekuat dan senyaman silikon. Di luar kompromi tersebut, produk ini tetap sangat worth it. Terutama bila Anda menginginkan jam tangan yang tangguh dan mencakup seluruh fitur esensial untuk mendaki.
4 Alasan untuk Membeli Produk:
- Daya tahan baterai ekstra panjang.
- Asal dikalibrasi dulu, altimeternya cukup akurat.
- Sangat kokoh.
- Harga sangat kompetitif.
2 Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Sangat bulky.
- Pengoperasian menu kurang intuitif.
Berat | 93 gram |
Daya tahan baterai | 8 – 23 bulan (tergantung mode) |
Rating air | 200 meter |
Navigasi dan sensor | Kompas, altimeter, barometer, termometer |
Kisaran harga | Rp3.999.000 |
5. Amazfit T-Rex Pro

Sumber: Us.amazfit.com
Fungsionalitas lebih tinggi untuk penggunaan lebih fleksibel
Smartwatch satu ini dibuat untuk Anda para pendaki yang mendambakan fitur lengkap tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam. Karena tidak dirancang sebagai jam eksklusif pendaki gunung, terdapat banyak fitur sampingan yang membuatnya begitu fungsional. Ada banyak program latihan untuk beragam olahraga.
Meski begitu, jam tangan ini juga cukup kompeten untuk dipakai mendaki gunung. Bodinya telah melalui 15 macam tes ketahanan standar militer. Siap untuk diperlakukan kasar!
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Live tracking GPS akurat.
- Sudah dilengkapi monitor detak jantung dan kadar oksigen darah.
- Daya tahan baterai lumayan panjang untuk ukuran smartwatch.
- Layar touchscreen berwarna yang terlihat jelas di bawah sinar matahari.
- Harga kompetitif.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- GPS-nya hanya untuk mencatat pergerakan saja. Tidak bisa untuk navigasi dalam lingkup peta/rute yang ditentukan.
Berat | 59,4 gram |
Daya tahan baterai | 40 jam – 18 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, BeiDou, altimeter, barometer, kompas |
Kisaran harga | Rp5.999.000 |
6. Suunto 9 Baro

Sumber: Suunto.com
Kompeten untuk pendamping hiking tapi tetap stylish dan nyaman dipakai
Tak semua smartwatch ideal untuk dipakai hiking. Suunto 9 Baro adalah salah satu yang pantas. Tak hanya daya tahan baterainya di atas rata-rata, ketangguhannya juga lebih unggul berkat material titanium untuk bezel dan kaca sapphire crystal-nya. Istimewanya lagi, tak seperti jam pendaki gunung lain yang bulky dan kurang stylish, Suunto 9 Baro memiliki desain yang tipis dan keren.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Pengoperasian touchscreen terasa nyaman karena layarnya besar dengan bezel tipis.
- Akurasi GPS tinggi dengan selisih jarak hanya sekitar 3 meter.
- Layar tajam dan terang di bawah sinar matahari.
- Layar touchscreen dapat bekerja baik meski dioperasikan pakai sarung tangan.
- Program olahraga lengkap.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Monitor detak jantung kurang akurat.
Berat | 66,9 gram |
Daya tahan baterai | 7 – 14 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas |
Kisaran harga | Rp10.400.000 |
7. Suunto Core

Sumber: Suunto.com
Memangkas fitur yang tak relevan dengan aktivitas luar ruangan untuk menekan harga
Suunto Core adalah jam tangan yang dirancang khsusus untuk penggunaan luar ruangan. Fitur khas smartwatch yang tidak relevan dengan kegiatan luar ruangan dipangkas, menyisakan tiga sensor utama yang jadi andalan para pendaki: altimeter, barometer, dan kompas. Hal ini mengakibatkan harganya cukup ramah di kantong. Wajah jamnya pun mengadopsi rupa khas smartwatch yang stylish.
3 Alasan untuk Membeli Produk:
- Akurasi altimeter dan barometer di atas rata-rata jam kebanyakan.
- Sudah ada termometer.
- Layar lapang dengan interface yang intuitif.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Layarnya kurang jelas jika berada di tempat yang terang.
Berat | 64 gram |
Daya tahan baterai | 12 bulan |
Rating air | 30 meter |
Navigasi dan sensor | Altimeter, barometer, kompas |
Kisaran harga | Rp2.500.000 |
8. Coros Apex

Sumber: Coros.com
Mengambil pendekatan desain minimalis dan pengoperasian yang sederhana
Coros Apex mengambil pendekatan desain minimalistik. Dilihat dari bentuk, jam tangan ini nyaris tak ada beda dengan jam tangan analog biasa. Karena tombolnya pun tidak banyak, sebagai gantinya, Coros mengimplementasikan digital dial yang menyederhanakan pengoperasian. Dari segi fitur, meski tak ada inovasi baru, seluruh sensor yang ada menunjukkan kinerja yang sangat akurat.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Daya tahan baterai lumayan panjang meski bukan yang terpanjang di kelas harganya.
- Aplikasi yang sederhana dan intuitif nyaman dipakai bahkan oleh orang yang gaptek.
- Wajah jam dapat dikostumasasi.
- Tersedia banyak program latihan.
- Harga sangat kompetitif.
2 Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Belum ada pengisian daya tenaga surya.
- Monitor detak jantung kurang akurat.
Berat | Nylon band: 38 gram (42mm), 45 gram (46mm), silicone band: 49 gram (42mm), 55,3 gram (46mm) |
Daya tahan baterai | 25 jam – 30 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Navigasi dan sensor | GPS/QZSS, GLONASS, BeiDou, altimeter, barometer, kompas |
Kisaran harga | Rp4.800.000 |
9. Polar Grit X

Sumber: Polar.com
Didukung aplikasi navigasi Komoot untuk perencanaan rute pendakian yang lebih mudah
Mirip produk sebelumnya, Polar Grit X juga mengadopsi desain yang sederhana. Namun, kapabilitas jam ini berkali-kali lipat. Perencanaan rute pendakian menjadi lebih mudah berkat aplikasi Komoot yang terimplementasi di perangkat ini. Aplikasi ini pun tak hanya menampilkan rute, namun juga memberi instruksi pada tiap belokan.
Selain itu, terdapat juga fitur Hill Splitter untuk mendeteksi secara otomatis apakah Anda sedang naik atau turun gunung. Fitur ini lantas mencatat data mendetail pendakian untuk dievaluasi setelah mendaki.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Sangat berguna buat olahraga dengan highlight fitur Fuelwise yang mengingatkan Anda kapan harus makan dan minum berdasarkan berbagai variabel terkait seperti berat badan, gender, intensitas latihan, dan umur.
- Nyaman di tangan karena tidak bulky seperti tipikal jam tangan pendaki gunung kebanyakan.
- Layar luas dengan bezel tipis.
- Interface sederhana nan intuitif.
- GPS cukup akurat.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Fitur Hill Splitter kerap kurang responsif. Baru mendeteksi naik atau turun setelah beberapa meter berjalan.
Berat | 64 gram |
Daya tahan baterai | 40 jam – 7 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM |
Navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, QZSS, altimeter, barometer, kompas |
Kisaran harga | Rp10.500.000 |
10. TicWatch Pro 3

Sumber: Mobvoi.com
Smartwatch performa tinggi dengan baterai antiboros
TicWatch Pro 3 merupakan smartwatch yang memakai kombinasi prosesor Snapdragon Wear 4100 dan sistem operasi Wear OS dari Google. Duet maut ini menghasilkan performa luar biasa dengan kompabilitas aplikasi yang begitu luas. Karenanya, jam tangan ini lebih cocok buat Anda yang menginginkan produk dengan fungsionalitas tinggi yang bisa dipakai sehari-hari, tak hanya buat mendaki gunung.
Namun, bagaimana performa tinggi ini diterjemahkan ke konteks pendakian gunung? Sama sekali tak buruk! Chipset canggihnya tidak membikin baterai boros, yang klaimnya dapat bertahan hingga 72 jam. Navigasi GPS-nya pun kurang lebih sama akurat dengan produk lain di kelas harganya.
5 Alasan untuk Membeli Produk:
- Tidak bulky, cocok buat yang pergelangan tangannya kecil.
- Untuk kelas harga dan performanya, daya tahan baterainya termasuk di atas rata-rata.
- Program olahraga meyeluruh, termasuk mode khusus mountaineering.
- Sudah pakai touchscreen sehingga lebih gampang dioperasikan.
- Harga sangat kompetitif.
Pertimbangan sebelum Membeli Produk:
- Fiturnya yang lengkap kemungkinan takkan banyak terpakai demi mempertahankan baterai saat naik gunung.
Berat | 41,9 gram |
Daya tahan baterai | 72 jam – 45 hari (tergantung mode) |
Rating air | IP68 |
Navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, Beidou, QZSS, barometer |
Kisaran harga | Rp4.149.000 |
Tabel Perbandingan Jam Tangan Pendaki Gunung
Produk | Garmin Instinct Solar | Garmin Fenix 6 Pro Solar | Casio G-Shock GWG-1000-1A3 | Casio G-Shock GW-9400-1 | Amazfit T-Rex Pro | Suunto 9 Baro | Suunto Core | Coros Apex | Polar Grit X | TicWatch Pro 3 |
![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | |
Berat | 52 gram | Baja 85 gram/titanium 72 gram | 119 gram | 93 gram | 59,4 gram | 66,9 gram | 64 gram | Nylon band: 38 gram (42mm), 45 gram (46mm), silicone band: 49 gram (42mm), 55,3 gram (46mm) | 64 gram | 41,9 gram |
Daya tahan baterai | 30 jam – tak terbatas (tergantung mode) | 21 jam – 48 hari (tergantung mode) | 6 bulan – 25 bulan (tergantung mode) | 8 – 23 bulan (tergantung mode) | 40 jam – 18 hari (tergantung mode) | 7 – 14 hari (tergantung mode) | 12 bulan | 25 jam – 30 hari (tergantung mode) | 40 jam – 7 hari (tergantung mode) | 72 jam – 45 hari (tergantung mode) |
Rating air | 10 ATM | 10 ATM | 200 meter | 200 meter | 10 ATM | 10 ATM | 30 meter | 10 ATM | 10 ATM | IP68 |
Sistem navigasi dan sensor | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas, akselerometer, HR monitor, sensor Pulse Ox | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas, akselerometer, HR monitor, sensor Pulse Ox | Kompas, altimeter, barometer, termometer | Kompas, altimeter, barometer, termometer | GPS, GLONASS, Galileo, BeiDou, altimeter, barometer, kompas | GPS, GLONASS, Galileo, altimeter, barometer, kompas | Altimeter, barometer, kompas | GPS/QZSS, GLONASS, BeiDou, altimeter, barometer, kompas | GPS, GLONASS, Galileo, QZSS, altimeter, barometer, kompas | GPS, GLONASS, Galileo, Beidou, QZSS, barometer |
Kisaran harga | Rp5.999.000 | Rp11.499.000 | Rp12.779.000 | Rp3.999.000 | Rp5.999.000 | Rp10.400.000 | Rp2.500.000 | Rp4.800.000 | Rp10.500.000 | Rp4.149.000 |
Periksa ketersediaan | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli | Cek diskon di Shopee Cek diskon di Lazada Cek diskon di Blibli |
Kesimpulan
Adakah dari produk di atas yang menarik perhatian Anda? Sebelum memilih yang manapun, pastikan untuk mempertimbangkan poin-poin yang telah kami bahas pada bagian cara memilih.
Jika masih bingung, kami sarankan pilih produk yang memiliki sensor altimeter, barometer, dan kompas serta harganya masuk di budget Anda. Pasalnya, ketiga sensor tersebut begitu esensial. Sementara GPS tidak seesensial itu kalau Anda mengikuti rute pendakian secara ketat. Mudah-mudahan Anda segera menemukan jam tangan pendaki gunung yang cocok, ya!