10 Rekomendasi Obat Penghilang Rasa Sakit Terbaik
Rasa sakit banyak bentuknya, mulai dari sakit kepala, sakit gigi, sakit persendian, sakit akibat terbentur atau terjatuh, dan sebagainya. Untuk menghilangkan sakit dan nyeri, Anda bisa mengandalkan obat penghilang rasa sakit.
Untuk Anda yang membutuhkan obat penghilang rasa sakit, pada artikel ini PickyBest telah siapkan sepuluh produk terbaik. Sejumlah merek seperti Bodrex, Panadol, Proris, dan Paramex, termasuk yang best seller di Indonesia. Sebelum menentukan, ketahui cara memilihnya dulu, yuk!
Daftar Isi
Cara Memilih Obat Penghilang Rasa Sakit
Pemilihan obat penghilang rasa sakit harus mempertimbangkan kondisi dan gejala, penyakit lain yang diderta, dan obat lain yang dikonsumsi bersamaan. Selengkapnya akan kami bahas di section ini!
Zat yang Biasa Terkandung dalam Obat Pereda Nyeri
Obat penghilang rasa sakit umumnya bersifat non-narkotik dan tidak memerlukan resep dokter. Secara umum, obat penghilang rasa sakit mengandung beberapa komponen utama, yaitu aspirin, ibuprofen, paracetamol, naproxen, dan sebagainya. Yuk, kita bahas satu per satu mekanisme dan fungsi kerja unsur-unsur tersebut!
Aspirin: Obat Tertua di Dunia yang Pertama Kali Digunakan Bangsa Sumeria dan Mesir
Tercatat bahwa aspirin menjadi salah satu obat tertua di dunia yang kali pertama dipakai oleh bangsa Sumeria dan Mesir untuk pengobatan sehari-hari, terutama menghilangkan rasa sakit.
Dalam dunia farmasi, obat aspirin disebut juga asam asetilsalisilat, senyawa yang terdapat di banyak tumbuhan dengan mekanisme kerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat dalam tubuh yang diproduksi tatkala terjadi peradangan.
Fungsi obat aspirin selain sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) yang meredakan nyeri, juga mempunyai efek antipiretik, antiinflamasi, dan antiplatelet.
Aspirin mampu menurunkan panas demam, mengatasi sakit kepala termasuk migrain dengan memblokir prostaglandin, dan apabila diterapkan secara topikal (penggunaan luar), aspirin dapat menghilangkan jerawat dan bekas gigitan serangga pada kulit.
Ibuprofen: Salah Satu Zat Penting yang Menjadi Obat Dasar dalam Bidang Medis
Obat golongan turunan asam propionat ini merupakan salah satu unsur penting obat dasar dalam dunia farmasi. Dikelompokkan sebagai non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID), ibuprofen sering terkandung dalam obat penghilang rasa sakit, seperti sakit gigi, sakit punggung, arthritis, nyeri haid, sakit dari luka ringan, influenza, dan demam.
Satu hal yang membuat ibuprofen banyak dipilih orang atau diresepkan dokter karena tidak mengakibatkan hilangnya kesadaran seperti kantuk. Cara kerja ibuprofen juga berbeda dengan obat analgesik lain semacam paracetamol.
Kendati termasuk obat yang dapat dibeli secara bebas, Anda yang menderita asma, hipertensi, gangguan ginjal atau hati, stroke, lupus, dan penyakit Chron’s memerlukan pengawasan dokter dalam mengonsumsi ibuprofen.
Paracetamol (Acetaminophen): Obat Analgesik yang Tidak Memiliki Sifat Antiradang
Parasetamol atau asetaminofen populer digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, sakit ringan, dan demam. Walau bersifat analgesik dan antipiretik, paracetamol tidak mempunyai sifat antiradang layaknya aspirin dan ibuprofen, sehingga bukan obat jenis non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Parasetamol cenderung aman dalam dosis standar, namun karena mudah didapat, kasus overdosis baik sengaja ataupun tidak kerap terjadi. Pada dosis terukur (normal), paracetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengiritasi lambung, memengaruhi koagulasi darah, dan tidak juga memengaruhi fungsi ginjal.
Naproxen: Obat yang Sering Diresepkan Dokter untuk Meredakan Gejala Arthritis
Tergolong keluarga obat antiinflamasi nonsteroid, naproxen lebih sering dianjurkan untuk untuk meringankan gejala arthritis (entah itu rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ataupun arthritis pada anak-anak) seperti peradangan, nyeri sendi, dan bengkak kaku.
Naproxen juga membantu meredakan peradangan yang memengaruhi sendi di tulang belakang. Meski dikelompokkan sebagai NSAID, naproxen tidak menyembuhkan arthritis, melainkan hanya meringankan gejala selama terus digunakan.
Untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, obat penghilang rasa sakit yang mengandung naproxen dapat pula digunakan, misalnya untuk meredakan encok akut, nyeri haid atau kram menstruasi, dan kondisi penyakit lain semacam bursitis dan tendonitis.
Walau digolongkan dalam obat bebas, sebaiknya konsultasi dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya, baik dalam sediaan tablet ataupun larutan.
Golongan Obat yang Penggunaannya Membutuhkan Resep Dokter
Keluhan nyeri saat sakit gigi, pusing, dan badan pegal-pegal memang praktis diatasi oleh obat penghilang rasa sakit. Ada beberapa jenis obat antinyeri yang penggunaannya memerlukan resep dokter, baik itu golongan NSAID ataupun golongan obat opioid.
Untuk obat opioid benar-benar perlu pengawasan dokter, karena memiliki efek sangat kuat dan dapat menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi berlebihan.
Berikut ini beberapa contoh obat penghilang rasa sakit yang mana membutuhkan resep dokter dalam penggunaannya:
- Morfin. Obat ini kerap diberikan untuk menghilangkan rasa sakit, sebelum dan sesudah prosedur bedah besar.
- Oksikodon. Obat jenis ini sering diresepkan sebagai penghilang rasa sakit tingkat sedang hingga berat.
- Kodein. Obat ini biasa digunakan sebagai campuran parasetamol atau golongan obat penghilang rasa sakit non-opioid lain. Kodein mampu meredakan nyeri ringan hingga sedang.
- Hidrokodon. Serupa dengan kodein, hidrokodon umumnya diresepkan dokter untuk mengatasi rasa sakit tingkat sedang sampai berat, di mana penggunaannya dicampurkan bersama parasetamol atau golongan obat non-opioid lain.
Anda perlu mengingat bahwa untuk mendapatkan obat golongan opioid tidaklah mudah. Peraturan yang sangat ketat mengikat pendistribusian obat jenis ini, sehingga Anda hanya bisa memperoleh atau membelinya dengan menyertakan resep asli dalam bentuk fisik, bukan salinan resep atau foto resep.
Pilihlah Obat yang Kandungannya Sesuai dengan Jenis Nyeri
Karena tidak semua rasa nyeri sama, tentu obat yang digunakan pun memiliki intensitas kerja yang berbeda. Untuk memudahkan Anda, kami sudah merangkum beberapa jenis nyeri dan obat yang cocok dikonsumsi untuk meringankannya. Simak, yuk!
Nyeri Nosiseptif, Kelompok Nyeri yang Tergolong Ringan
Contoh dari kondisi tergolong nyeri nosiseptif adalah sakit kepala atau keseleo. Jenis nyeri ini disebabkan oleh kerusakan atau adanya cedera pada jaringan tubuh, dan memiliki level ringan. Anda bisa menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol dan ibuprofen untuk meringankan rasa sakit pada nyeri nosiseptif.
Di apotek dan toko obat semacamnya banyak merek dagang obat pereda nyeri dengan dua kandungan tersebut. Obat-obatan tersebut bekerja menghambat pengiriman sinyal rasa sakit menuju otak sekaligus menurunkan demam dan meredakan peradangan pada tubuh.
Akan tetapi, untuk nyeri yang disebabkan cedera parah seperti patah tulang, diperlukan obat pereda nyeri lebih kuat seperti morfin (perlu resep dokter).
Nyeri Neuropatik, Jenis Nyeri karena Adanya Kerusakan Sistem Saraf
Untuk nyeri jenis ini muncul karena terjadi kerusakan pada sistem saraf. Berdasarkan pemicunya, obat penghilang rasa sakit yang dirancang untuk nyeri nosiseptif dan peradangan tidak efektif mengatasi nyeri neuropatik. Obat yang tepat mengatasi nyeri neuropatik umumnya berasal dari keluarga antidepresan.
Amitriptyline dan gabapentine adalah contoh obat golongan antidepresan yang bekerja meningkatkan kemampuan tubuh dalam menangkal rasa sakit, misalnya dengan ‘menciptakan benteng’ yang menghambat sinyal nyeri dari reseptor menuju sistem saraf pada tulang belakang.
Nyeri Migrain, Carilah Kandungan yang Bekerja Mempersempit Pembuluh Darah
Apabila Anda membutuhkan obat untuk menghilangkan migrain, pilihlah obat yang di dalamnya tertera paracetamol, ibuprofen, aspirin, atau ergotamin. Komponen-komponen tersebut bekerja efektif menghilangkan rasa sakit pada migrain dengan mempersempit pembuluh darah dan mencegahnya melebar kembali.
Nyeri migrain sendiri ditandai dengan rasa sakit hanya pada salah satu sisi kepala. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa jam, atau dalam kasus yang cukup parah hingga berhari-hari.
Kebanyakan penderita migrain juga mengalami mual, muntah, dan lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. Walau obat penghilang rasa sakit untuk migrain umumnya tergolong bebas, beberapa perlu pantauan dokter.
Nyeri Haid, Pastikan Mengandung Komponen Pereda Kram Perut
Dismenore atau rasa nyeri saat haid tidak sedikit dialami wanita setiap bulannya. Pada kasus yang lebih parah, nyeri haid bisa menyebabkan penderitanya pingsan.
Agar aktivitas tidak terganggu, Anda yang mengalami hal ini dapat mengambil obat pereda nyeri haid yang aman dan ampuh meredakan gejalanya, seperti ibuprofen, naproxen, dan pil KB.
Ibuprofen dan naproxen sodium bertindak mengurangi zat prostaglandin pemicu kram perut saat haid, dan pil KB juga membantu menipiskan lapisan rahim serta menurunkan hormon prostaglandin di dalam tubuh.
Dengan demikian, menstruasi akan berjalan lebih lancar dan rasa nyeri pun ikut berkurang. Namun, tidak semua wanita diperkenankan mengonsumsi pil KB untuk menghilangkan nyeri haid, seperti penderita masalah koagulasi darah atau jenis kanker tertentu.
Nyeri Sakit Gigi, Pilihlah yang Diperkaya Bahan Penenang dan Berefek Analgesik Tinggi
Obat yang mengandung bahan penenang didukung efek analgesik tinggi akan membantu meringankan rasa sakit pada gigi yang berlubang atau sehabis dicabut. Kandungan berupa loxoprofen dan ibuprofen memiliki efek pereda nyeri gigi yang kuat.
Salah satu bahan penenang paling umum digunakan adalah allyl-isopropyl-acetyl urea. Kandungan tersebut berfungsi menekan rasa tidak nyaman yang muncul akibat nyeri berkelanjutan.
Oleh karena sakit gigi cenderung menimbulkan nyeri dalam waktu lebih lama, Anda bisa mempertimbangkan obat penghilang rasa sakit yang mengandung bahan penenang di dalamnya.
Berapa Lama Reaksi Obat, dan Apakah Menyebabkan Kantuk?
Masing-masing obat penghilang rasa sakit menciptakan efek kerja dalam durasi berbeda-beda. Dikatakan instan apabila efeknya langsung terasa dalam ½ jam pertama, di mana obat yang bereaksi cepat semacam ini cocok untuk Anda minum ketika aktivitas harian cukup padat dan memerlukan fokus lebih.
Selain memperhatikan waktu proses kandungan obat dalam meredakan rasa sakit, perlu juga mengetahui efek yang ditimbulkan setelah menggunakan obat, terutama kantuk.
Bagi Anda yang hendak atau sedang berkendara maupun memerlukan konsentrasi penuh saat bekerja, hindarilah obat yang memicu kantuk. Baca label dengan teliti untuk mengetahui informasi lebih lanjutnya, ya!
10 Rekomendasi Obat Penghilang Rasa Sakit Terbaik
Berikut kami akan memaparkan deskripsi dari masing-masing merek obat penghilang rasa sakit. Bandingkanlah produk secara saksama untuk mengetahui obat mana yang paling cocok dan aman untuk Anda. Mari siapkan budget dan selamat memilih!
1. Dumin Paracetamol Syrup
Efektif menurunkan suhu demam dan meringankan keluhan nyeri ringan pada anak
Dumin adalah merek obat keluaran Actavis dengan kandungan utama paracetamol. Untuk varian satu ini, Dumin Syrup bagus diberikan pada anak yang sedang mengalami demam. Suhu panas pada tubuh anak ketika demam mampu diturunkan dengan baik oleh obat ini.
Obat penghilang rasa sakit ini memiliki efek pengobatan lain, seperti penghilang rasa sakit di bagian gigi, kepala, dan meredakan keluhan nyeri ringan di bagian tubuh lain. Obat ini ditujukan untuk anak mulai usia 7 tahun ke atas di mana pemberiannya bisa bersama atau tanpa makanan.
Fungsi | Meredakan sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam pada anak |
Kandungan utama | Paracetamol |
Bentuk | Sirop |
Kisaran harga | Rp29.000 per botol |
Isi | 60 ml |
2. Bodrex Migra
Aman dikonsumsi saat beraktivitas karena tidak bikin kantuk
Di kala migrain menyerang, rasa berdenyut di salah satu sisi kepala dapat menurunkan produktivitas Anda. Untuk mengatasi hal tersebut, Bodrex Migra hasil produksi PT. Tempo Scan Pacific cocok Anda jadikan pertolongan pertama sebagai obat penghilang rasa sakit di kepala.
Formulasi komposisi aktif paracetamol dan propifenazon bekerja mengatasi migrain dengan cepat. Menariknya lagi, obat penghilang rasa sakit ini disediakan dalam bentuk tablet yang bukan hanya praktis diminum, tetapi tidak menimbulkan kantuk sebab diperkaya caffeine.
Fungsi | Meredakan sakit kepala pada migrain |
Kandungan utama | Paracetamol, Propyhenazone, Caffeine |
Bentuk | Tablet |
Kisaran harga | Rp2.200 per blister |
Isi | 4 butir |
3. Dismeno
Telah terbukti melalui uji farmakologi meredakan nyeri haid dan gejala PMS
Kini, Dexa Medica membawa kabar baik untuk para wanita yang sedang memasuki fase datang bulan. Apakah Anda sedang mengalaminya dan cukup tersiksa oleh kram perut yang ditimbulkan? Pilihlah Dismeno sebagai obat penghilang rasa sakit ketika haid atau menstruasi tiba.
Mengandung DLBS1442 Phaleria macrocarpa, yaitu bahan hasil ekstraksi tanaman asli Indonesia yang efektivitas dan keamanannya telah teruji secara klinis mengurangi gejala dismenore (nyeri haid) primer. Dismeno juga aman dan ideal digunakan wanita dengan gejala pramenstruasi (PMS).
Fungsi | Meredakan nyeri haid |
Kandungan utama | DLBS 1442 Phaleria macrocarpa |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp35.200 per strip |
Isi | 6 butir |
4. Panadol Regular
Cepat meredakan sakit yang menerpa di sela-sela aktivitas Anda!
Baik sakit gigi dan sakit kepala, keduanya seringkali menghambat aktivitas sehari-hari. Supaya pekerjaan tetap beres, Anda perlu mencari solusi untuk mengatasi keluhan tersebut. Cobalah Panadol Regular, kaplet obat penghilang rasa sakit varian biru keluar GSK, obat ini efektif meredakan nyeri dan sakit yang menimpa Anda.
Obat ini bereaksi cukup cepat meringankan rasa sakit. Komposisi Panadol Regular tidak mengandung gluten, laktosa, dan gula. Demikian juga bebas ibuprofen, menjadikannya tidak memberikan efek kantuk.
Fungsi | Meredakan demam, sakit kepala, dan sakit gigi |
Kandungan utama | Paracetamol |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp8.000 per blister |
Isi | 10 butir |
5. Proris Ibuprofen
Turunkan demam anak serta menekan nyeri orang dewasa
Selain menyediakan kardus berdesain fun, Pharos Indonesia melengkapi produk ini dengan botol dan tutup plastik tambahan sebagai wadah saji. Jika Anda hendak berkendara jauh sembari membawa anak, jangan lupa siapkan obat ini di dalam tas atau mobil.
Obat penghilang rasa sakit ini dirancang khusus untuk meredam sakit kepala dan nyeri ringan lain saat anak terserang demam. Uniknya, konsentrasi komposisi obat penghilang rasa sakit ini juga efektif digunakan orang dewasa untuk mengatasi nyeri sendi akibat terkilir atau rematik.
Fungsi | Menurunkan sakit kepala karena demam pada anak |
Kandungan utama | Ibuprofen |
Bentuk | Sirop |
Kisaran harga | Rp26.500 per botol |
Isi | 60 ml |
6. Joint Max
Meredakan dan mencegah keluhan sakit pada peradangan sendi
Joint Max sangat ampuh digunakan untuk oleh Anda yang sering mengalami kaku dan nyeri persendian. Cukup konsumsi 3 kali per hari masing-masing 1 kaplet, obat penghilang rasa sakit ini akan meningkatkan kemampuan dan ketahanan tulang terhadap tekanan.
Komposisi vital di dalam Joint Max antara lain glucosamine dan chondroitin sulfat. Glucosamine yang berasal dari cangkang kerang, tulang hewan, sumsum tulang, dan jamur bertindak mendorong produksi proteoglikan serta memaksimalkan penyerapan sulfur di tulang rawan artikular.
Lalu, chondroitin sulfat-nya akan mengembalikan kealamian tulang supaya lebih kuat menahan tekanan.
Fungsi | Meredakan nyeri pada sendi |
Kandungan utama | Chondroitin sulfat, Glukosamine, Methyl sulfonil methan, Vitamin C, Vitamin E, Zinc, Mangan sulfat, Magnesium gliserofosfat |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp42.500 per strip |
Isi | 6 butir |
7. Cataflam Tablet
Kurangi sakit gigi yang muncul akibat adanya lubang dan pembengkakan gusi
Meskipun kecil, lubang pada gigi mendorong kemunculan infeksi bakteri yang berujung pada abses di gusi sekitar gigi berlubang sehingga timbullah rasa sakit yang menyiksa.
Cataflam Tablet obat penghilang rasa sakit gigi merupakan solusi yang perlu Anda pertimbangkan. Efek analgesik kalium diklofenak pada obat ini cukup ampuh dan cepat meredakan rasa sakit.
Sekali minum, komposisi tersebut akan bekerja menghilangkan sakit selang waktu 10 – 30 menit. Karena tergolong obat keras, sebaiknya Anda berhati-hati, atau mintalah saran dokter sebelum mengambilnya.
Fungsi | Meredakan nyeri dan kaku otot, nyeri punggung, osteoarthritis, rematik, sakit gigi, asam urat, dan nyeri haid |
Kandungan utama | Kalium diklofenak |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp7.555 per blister |
Isi | 10 butir |
8. Paramex Nyeri Otot
Mengantongi tiga peran dalam satu kali kerja
Setiap kaplet obat ini tercantum parasetamol 350 mg dan ibuprofen 200 mg. Berperan analgesik, Paramex Nyeri Otot sangat membantu mengatasi keluhan nyeri yang dialami penderita nyeri otot. Apabila Anda membutuhkan obat nyeri otot yang bekerja cepat, andalkanlah obat produksi Konimex ini.
Di samping bekerja dengan efek analgesik, obat ini juga bersifat antipiretik (pereda demam) dan antiinflamasi (pereda radang). Tapi, obat penghilang rasa sakit ini tidak direkomendasikan bagi wanita hamil atau ibu menyusui.
Fungsi | Meredakan nyeri otot, nyeri sendi dan pegal linu |
Kandungan utama | Paracetamol, Ibuprofen |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp2.200 per strip |
Isi | 4 butir |
9. Pamol Sirup
Membuat anak tidak keberatan saat harus minum obat
Selama mematuhi aturan penggunaan, Pamol Sirup aman dikonsumsi oleh anak mulai usia 1 tahun. Pada sediaan sirop ini, Pamol mempermudah pengguna dalam ‘memakan’ obat. Anak-anak yang biasanya susah bila diberikan obat tablet akan antusias jika diberikan obat ini.
Pamol Sirup mengandalkan parasetamol sebagai bahan baku utama untuk memperlambat produksi zat pemicu rasa sakit pada tubuh yaitu prostaglandin. Obat penghilang rasa sakit ini tidak bertindak mengobati penyebab terjadinya sakit, melainkan hanya meringankan nyeri atau sakit, serta menurunkan sakit kepala akibat demam yang dialami anak.
Fungsi | Meredakan sakit kepala, sakit gigi setelah pencabutan, nyeri otot, dan menurunkan demam setelah imunisasi |
Kandungan utama | Paracetamol |
Bentuk | Sirop |
Kisaran harga | Rp34.273 per botol |
Isi | 60 ml |
10. Bodrex Herbal Sakit Kepala
Tersusun dari 100% bahan herbal alami yang efektif mengatasi sakit kepala
Bodrex Herbal Sakit Kepala direkomendasikan untuk Anda yang mengutamakan komponen alami pada sebuah obat paten. Obat ini terbukti secara ilmiah optimal meredakan sakit kepala.
Sifat analgesik yang dimiliki hadir berkat willow bark extract, feverfew extract, dan guarana extract yang tersedia dalam ingredients-nya.
Bilamana Anda mengutamakan produk berlabel halal, Bodrex Herbal Sakit Kepala sudah melalui proses uji halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Poin plus lain yang mungkin Anda suka dari obat penghilang rasa sakit ini adalah tidak menyebabkan kantuk.
Fungsi | Meredakan sakit kepala |
Kandungan utama | Tanacetum parthenium (Feverfew extract), Salix alba Cortex (Willow Bark extract), Paulllina cupana fructus (Guarana extract) |
Bentuk | Kaplet |
Kisaran harga | Rp9.300 per strip |
Isi | 8 butir |
Alternatif Lain apabila Obat Penghilang Rasa Sakit Tidak Mempan
Sudah meminum obat nyeri namun tidak mempan mengatasi rasa sakit yang Anda alami? Sebelum mencari solusi di jalur lain, waspadalah terhadap kondisi penyakit kronis yang kemunculan gejalanya terus-menerus, sehingga memerlukan obat pereda nyeri khusus untuk menyembuhkan keberlangsungan kondisi tersebtu.
Namun, untuk nyeri akut yang muncul tiba-tiba dan memerlukan waktu cukup singkat pengobatannya, Anda bisa menjadikan obat-obatan herbal atau topikal sebagai solusi alternatif. Obat dan suplemen herbal cukup membantu, tetapi pilihlah yang telah dibuktikan secara klinis mampu mengurangi rasa nyeri, agar mengoptimalkan obat nyeri untuk melawan rasa sakit.
- Obat herbal. Bahan alami semisal jahe dan kunyit terbukti sanggup meringankan gejala peradangan. Jika Anda berpikiran meminum obat atau suplemen herbal sebagai perawatan tambahan, diskusikan rencana Anda pada dokter untuk mengetahui keterkaitan antara obat penghilang rasa sakit yang Anda konsumsi dengan obat herbal tambahan ini.
- Obat topikal. Bagi Anda yang mengalami nyeri di bagian otot atau sendi, penggunaan obat-obatan topikal (dioles atau ditempel) bisa pula dijadikan alternatif. Pengobatan topikal hanya diaplikasikan di bagian tubuh yang sakit saja, baik itu untuk sediaan krim, salep, gel, koyo, plester, dan sebagainya.
Selain dua alternatif tersebut, masih tersedia opsi lain, yaitu melakukan akupunktur dan akupresur. Akupuntur dianggap mampu mengurangi rasa nyeri dan sakit yang dirasakan, sementara akupresur memanfaatkan stimulasi tekanan yang diberikan ke area tubuh yang bermasalah.
Kesimpulan
Demikianlah pilihan obat penghilang rasa sakit yang kami rekomendasikan untuk mengatasi berbagai bentuk nyeri Anda. Selain memilih produk terbaik berdasarkan merek terpercaya, cara kerja, dan harganya, upayakan pula agar obat pilihan Anda mampu meredakan rasa sakit sesuai gejala atau penyebabnya.
Produk obat penghilang rasa sakit di atas tidak susah dibeli di apotik atau bahkan warung-warung kecil dan minimarket. Dari kesepuluh merek tersebut, manakah yang hendak Anda beli dan gunakan? Konsumsilah obat sesuai dosis dan anjuran pakainya, ya, agar menghindarkan efek samping yang mungkin muncul. Semoga lekas sembuh!